Pendidikan Multikultural Sebagai Program Kurikuler Dalam Menciptakan Harmonisasi Sosial di Sekolah Sultan Iskandar Muda Kota Medan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan multikultural sebagai program kurikuler pada mata pelajaran pendidikan Pancasila di Sekolah Sultan Iskandar Muda dan untuk mengetahui pendidikan multikultural sebagai program kurikuler dapat menciptakan harmonisasi sosial dalam konflik antaragama di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Sultan Iskandar Muda yang berlokasi di Jl. Sunggal Gg Bakul Lingkungan XI Pekan 1 Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru pendidikan Pancasila, staf sekolah, dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang terdiri enam tahap, yaitu Reading and Re-reading, Initial Nothing, Developing Emergent Themes, Searching for Connections Across Emergent Themes, Moving to the Next Cases, and Looking for Patterns Across Cases. Rangkaian enam tahapan tersebut diolah menggunakan ATLAS.ti (Archive of Technology, Life-Word, and Everyday Language). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan multikultural telah terintegrasi secara sistematis dalam kurikulum melalui mata pelajaran pendidikan Pancasila yang menekankan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan penghormatan terhadap keberagaman. Implementasi ini didukung oleh kebijakan sekolah, metode pembelajaran dialogis dan kolaboratif, fasilitas rumah ibadah, dan kegiatan doa bersama. Pendidikan multikultural yang dijalankan melalui pendekatan tersebut terbukti efektif dalam membentuk sikap siswa yang inklusif, menghargai perbedaan, dan mampu berinteraksi harmonis dengan teman dari latar belakang agama maupun budaya berbeda. Temuan ini menegaskan bahwa program kurikuler pendidikan multikultural berperan penting dalam menciptakan harmonisasi sosial sekaligus meminimalisir potensi konflik antaragama di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil ini, model penerapan yang dilakukan di Sekolah Sultan Iskandar Muda dapat dijadikan rujukan sebagai institusi pendidikan lain dalam membangun suasana belajar yang toleran dan harmonis.
Downloads
Copyright (c) 2025 Putri Arpani, Jamaludin, Ramsul Nababan, Sampitmo Habeahan, Sri Yunita

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





