Asesmen Diagnostik Keberbakatan Siswa dalam Pembelajaran Senam Di Sekolah Dasar
Abstract
Penelitian ini mengkaji efektivitas penerapan asesmen diagnostik dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat siswa pada mata pelajaran senam lantai di kelas V SDN 3 Sukagalih. Metode eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design diterapkan pada 20 siswa sebagai partisipan. Penelitian dimulai dengan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam senam lantai, yang dilanjutkan dengan implementasi asesmen diagnostik untuk memetakan kemampuan dan keberbakatan masing-masing siswa. Setelah periode intervensi pembelajaran menggunakan hasil asesmen, dilakukan posttest untuk mengevaluasi peningkatan hasil belajar. Hasil analisis data menunjukkan peningkatan rata-rata nilai yang signifikan, dari 60.45 pada pretest menjadi 77.70 pada posttest. Peningkatan ini didukung oleh hasil Paired Samples Test yang menunjukkan nilai signifikansi p<0.001, mengonfirmasi bahwa perbedaan tersebut signifikan secara statistik dan bukan karena faktor kebetulan. Temuan ini membuktikan bahwa asesmen diagnostik, selain sebagai alat evaluasi, juga berperan efektif dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat siswa secara spesifik. Penerapan asesmen diagnostik memungkinkan guru untuk merancang pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan individu siswa, sehingga potensi keberbakatan mereka dapat terasah secara optimal. Penelitian ini memperkuat argumen bahwa asesmen awal menjadi fondasi penting dalam strategi pembinaan bakat olahraga di sekolah dasar, mendukung pendekatan pendidikan yang lebih personal dan terarah.
Downloads
References
Arifin, S. (2017). Peran Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pembentukan Pendidikan Karakter Peserta Didik.
Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek. (2021). Panduan pembelajaran berdiferensiasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Handayani, S. (2021). Peran pendidikan jasmani dalam membentuk karakter siswa di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 9(2), 123–130.
Kemendikbud. (2020). Asesmen diagnostik dalam pembelajaran. Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Balitbang dan Perbukuan.
Lubis, R. H. (2023). Implementasi asesmen diagnostik dalam pendidikan jasmani: Pendekatan holistik terhadap kemampuan siswa. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 11(1), 45–55.
Maulana, R. (2021). Strategi pembelajaran PJOK abad 21. Bandung: Alfabeta.
Mkaouer, B., Amara, S., Hammoudi, M. H., & Chaabène, H. (2018). Physical and anthropometric characteristics of rhythmic gymnasts: A review. Journal of Physical Education and Sport, 18(3), 1441–1447.
Mulianah, D. (2018). Perkembangan motorik siswa usia sekolah dasar melalui latihan senam lantai. Jurnal Olahraga Prestasi, 14(2), 65–72.
Samodra, R. (2019). Identifikasi bakat olahraga sejak dini dalam pendidikan jasmani. Jurnal Keolahragaan Indonesia, 5(1), 12–18.
Sastrawan, G. (2015). Tes keterampilan dasar senam lantai dalam pembelajaran PJOK. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 11(2), 78–85.
Sayfei, M., Zarei, A., & Gheysari, A. (2020). Talent identification in artistic gymnastics using diagnostic assessment. International Journal of Sports Science and Coaching, 15(1), 89–97.
Syahrir, M., & Yusri, D. (2017). Psikologi olahraga dan pengembangan bakat dalam pembelajaran PJOK. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 5(1), 23–35.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wibowo, A. (2019). Penerapan asesmen diagnostik dalam pembelajaran adaptif PJOK. Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4(2), 15–25.
Copyright (c) 2025 Wanda Wahdatunnisa, Zainal Arifin, Asep Angga Permadi, Azhar Ramadhana Sonjaya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.