Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Mental Pada Keluarga
Abstract
Keluarga yang mempunyai anak remaja merasa kesulitan dalam mengasuh mereka. Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja. Selain tertarik kepada dirinya, juga mulai muncul perasaan tertarik kepada lawan jenis. Keterbatasan akses dan informasi mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi remaja di Indonesia bisa dipahami karena masyarakat umumnya masih menganggap seksualitas sebagai sesuatu yang tabu dan tidak untuk dibicarakan secara terbuka. Orang tua biasanya enggan untuk memberikan penjelasan masalah-masalah seksualitas dan reproduksi kepada remajanya, dan anak pun cenderung malu bertanya secara terbuka kepada orang tuanya. Kalaupun ada orang tua atau guru di sekolah yang ingin memberi penjelasan kepada anaknya, mereka seringkali kebingungan bagaimana caranya dan apa saja yang harus dijelaskan. Di dalam keluarga, seringkali terjadi konflik antara remaja dengan orangtua. Solusi yang ditawarkan yaitu penyuluhan terkait kesehatan reproduksi dan kesehatan mental. Kegiatan edukasi kesehatan reproduksi dan kesehatan mental pada keluarga sudah dilakukan tanggal 7 Mei 2023 jam 13.00 WIB. Remaja dan keluarga diajari pentingnya kesehatan mental dan peran keluarga untuk menjaga kesehatan mental. Keluarga juga diajari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Downloads
Copyright (c) 2024 Mamnuah, Nurul Mahmudah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.